INFORMASI :

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Quisque semper tellus id quam sollicitudin, non congue enim bibendum.

PEMERINTAH DESA GROGOLPENATUS MELAKUKAN PELATIHAN BUDIDAYA IKAN LELE DALAM EMBER BAGI KELOMPOK WANITA TANI “SRIKANDI MAKMUR”

PEMERINTAH DESA GROGOLPENATUS MELAKUKAN PELATIHAN BUDIDAYA IKAN LELE DALAM EMBER BAGI KELOMPOK WANITA TANI “SRIKANDI MAKMUR”

GROGOLPENATUS - Bertempat di Gedung PKK Desa Grogolpenatus Hari Rabu Tanggal 2 Oktober 2024, Pemerintah Desa Grogolpenatus melakukan Pelatihan Budidaya Ikan dalam Ember (BUDIKDAMBER) bagi Kelompok Wanita Tani “Srikandi Makmur”. Kegiatan ini merupakan wujud kepedulian pemerintah desa bagi “KWT Srikandi Makmur” yang dibentuk pada tanggal 29 Agustus 2024. Pemerintah Desa Grogolpenatus berharap seluruh anggota KWT “Srikandi Makmur” memiliki perilaku terencana dan terarah untuk mengubah perilaku manusia yang berkelanjutan serta ketrampilan dan pengetahuan sehingga mempunyai kemauan dan mampu memecahkan masalah dalam usaha atau kegiatan-kegiatan dalam meningkatkan hasil usahanya khususnya dibidang pertanian.  Acara penyuluhan KWT dihadiri oleh Pemerintah Desa Grogolpenatus, Narasumber dari BPP Pertanian, Anggota kelompok Wanita Tani “Srikandi Makmur", dll. 

Ibu Nur Azizah Aini., S.P Selaku Narasumber dari BPP Kecamatan Petanahan menyampaikan terkait
Gerakan Budidaya Ikan di Pekarangan. Gerakan budidaya ikan dipekarangan adalah salah satu upaya dalam menghadapi krisis pangan dunia selama masa pandemi covid -19 yang dapat mempengaruhi pangan Dunia global. Salah satu kegiatan untuk mengantisipasi kondisi ini adalah dengan cara melakukan budidaya ikan di pekarangan sistem  BUDIKDAMBER. Budikdamber adalah metode budidaya ikan dalam ember yang sedang tren di masyarakat. Cara ini memakai sistem aquaponik sederhana atau tanpa pompa sehingga bisa menghemat lahan.

Budidaya Ikan dalam Ember dengan system akuaponik berpeluang meningkatkan kebutuhan akan protein hewani dan sayuran serta memudahkan Masyarakat mendapatkan ikan dan sayur dilingkungan tempat tinggal.

Maksud dilakukannya kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan keluarga dan masyarakat secara ekonomi dan sosial dalam memenuhi kebutuhan pangan dan gizi dengan mengoptimalkan pekarangan secara lestari menuju keluarga dan masyarakat yang sehat, mandiri dan sejahtera.

Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan ketersediaan, aksesibilitas dan pemanfaaatan pekarangan sebagai sumber pangan rumah tangga

Budikdamber juga bisa memperkuat ketahanan pangan, karena selain bisa beternak ikan masyarakat juga bisa menjalankan budidaya beberapa tanaman sekaligus. Lebih dari itu, cara budikdamber sangat ramah lingkungan. Alat dan bahan yang dibutuhkan yaitu ember, benih ikan, benih tanaman, net pot hedroponik/gelas plastic, media tanam, kawat.

Teknik budikdamber yang perlu diketahui yaitu :

  1. Jenis ikan yang cocok menggunakan cara budikdamber adalah ikan patin, lele, gabus, betok, sampai gurami. Jenis ikan tersebut memiliki ketahanan oksigen rendah, jadi tetap bisa bertahan hidup meski dalam ember.
  2. Beberapa tanaman yang cocok menggunakan cara budikdamber adalah bayam, kangkung, sampai genjer. Agar tanaman semakin subur, dalam budikdamber bisa menambahkan media arang dengan dosis yang pas.
  3. Pemberian pakan ikan harus sesuai aturan agar sisa makanan bisa diminimalisir. Makanan sisa bisa membusuk dan membuat kualitas air menurun. Cukup berikan pakan 2-3 kali sehari dengan 3-4% dari keseluruhan bobot ikan dalam ember.
  4. Memperhatikan kualitas air dengan melakukan penggantian air 20-30% secara rutin sehingga kondisi ikan tetap terjaga. Gunakan probiotik dengan dosis 1 ml/liter air agar bau dalam ember bisa berkurang dan pertumbuhan mikroba tidak semakin banyak.

Berdasarkan kontribusi tersebut, diketahui budikdamber dapat dijadikan lahan usaha tani yang efektif untuk mendukung program ketahanan pangan keluarga di perdesaan. Setelah dilakukan pelatihan KWT Srikandi Makmur desa Grogolpenatus diharapkan dapat menerapkan ilmu yang telah didapatkan sehingga dapat menumbuhkan perubahan-perubahan dalam diri petani yang mencakup tingkat pengetahuan, kecakapan, kemampuan, sikap, dan motivasi petani serta dapat meningkatkan produksi pangan, merangsang pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan keluarga petani dan rakyat desa, dan membawa keberkahan untuk semuanya.

Bagikan :

Tambahkan Komentar Ke Twitter